To Love and To Be Loved
Kata mereka, dalam hidup, kita harus bertemu dengan 2 orang.
Pertama, orang yang kau cinta namun tidak mencintaimu.
Darinya kau akan belajar bahwa tidak semua hal itu benar.
Tidak semua hal yang indah dan membuat jantung berdegup kencang berarti
takdirmu.
Tidak semua hal sepayah apapun kau mencoba, dapat kau raih.
Orang itu tidak mencintaimu, bukan berarti ada sesuatu yang salah
padamu.
Sederhana saja, degup jantung yang kau rasa untuknya, tidak berdegup
sama dalam hatinya.
Orang itu mencintai orang lain.
Degup jantung yang kau rasa untuknya, berdetak saat ada di samping
orang lain. Bukan kamu.
Darinya kau akan belajar mengenal rasa sakit yang abstrak. Tidak
terlihat tapi terasa. Tidak teraba tapi mencekat tajam entah dimana.
Patah hati. Sesuatu patah yang entah dimana. Lalu kau belajar merelakan
dan hidup kembali.
Kedua, orang yang mencintaimu, namun kau tidak mencintainya.
Darinya kau akan belajar bahwa kau punya sesuatu yang indah yang dapat
dilihat orang.
Kau akan belajar menghargai diri sendiri, dan bahwa kau pantas
mendapatkan sesuatu yang indah, karena orang tersebut mengagumi keindahanmu.
Darinya kau akan belajar bahwa orang pertama yang kau temui dulu,
tidaklah jahat ataupun kejam dengan tidak mencintaimu.
Sederhana saja, degup itu tidak ada.
Dari orang kedua ini kau akan belajar bahwa, dicintai sebanyak itu
adalah anugerah.
Dan bahwa merasa bahagia itu sederhana saja, merasa dihargai.
Darinya kau akan belajar memahami bahwa cinta bukanlah barang pasaran
yang bisa kau dapatkan hanya karena kasihan.
Tidak, kau tidak bisa memilih orang ini karena kasihan. Karena darinya
kau tau bahwa, orang ini pantas mendapatkan cinta dengan kadar yang sama yang
dia berikan.
Darinya yang mencintaimu dengan menggebu seperti melemparimu dengan
batu, kau akan belajar cara mencintai dengan caramu yang akan benar untuk
seseorang yang degup jantungnya berirama sama dengan degupmu.
Menjadi bahagia itu sederhana. Sesederhana merelakan kalung
kesayanganmu hilang ditelan lautan saat kau bermain dengan ombak. Tidak ada
suatu pertaruhan tanpa resiko. Dan untuk jatuh cinta adalah sebuah pertaruhan
yang paling agung.
----------
Ini adalah salah satu tulisan
yang aku ambil atau copy dari tumblr
seseorang, tapi lupa tumblr siapa, “maafkan”
*hiks. Soalnya udah lama sekali aku mengambil tulisan ini, kira-kira waktu aku
kuliah semester 6 dan aku menemukannya kemarin saat aku mengecek isi note di
tab secara tidak sengaja. Dan bagiku, tulisan ini sangat menginspirasi. Semoga
siapapun yang membacanya juga sependapat denganku :)
-SS-
0 komentar:
Posting Komentar